RUMAH ADAT TRADISIONAL SUKU SASAK DI DESA SADE - Travel World Tour

Sabtu, 14 Januari 2023

RUMAH ADAT TRADISIONAL SUKU SASAK DI DESA SADE

 RUMAH ADAT TRADISIONAL SUKU SASAK DI DESA SADE


Desa wisata tradisional ini terletak di desa Sade Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB. Desa ini berkembang menjadi kawasan pariwisata di pulau Lombok, karena memang masyarakatnya yang mampu dan masih mempertahankan adat dan tradisi warisan leluhurnya sampai sekarang.

Di desa Sade ini anda akan menemukan, hal-hal baru yang jarang bisa anda temukan pada jaman modern seperti sekarang ini, yang terlihat mencolok tentu bentuk bangunan rumah yang ada di desa wisata ini, terlihat masih tradisional, bahan-bahan berasal dari alam dan sangat mempertahankan kearifan lokal.

Seperti atap rumah termasuk juga bubungan menggunakan bahan alang-alang dan jerami, lantai rumah dari papan dan sejumlah tiang kayu sebagai penyangga, pondasi rumah sendiri dari batu dan tanah, sedangkan dinding rumah terbuat dari anyaman bambu, semua diambil dari lingkungan alam sekitar.

Yang cukup menarik dan unik dari rumah tradisional suku Sasak di desa Sade Lombok ini, yakni lantai yang berbahan dasar campuran tanah, abu, getah pohon kemudian diolesi dengan kotoran kerbau, bahkan ketika membersihkan lantai rumah menggunakan kotoran kerbau, yang efektif untuk menjaga kelembaban tanah dan bisa untuk mengusir nyamuk.

Desa tradisional yang dihuni oleh suku Sasak yang merupakan suku asli masyarakat Lombok ini, memang memiliki kepercayaan berbeda dengan masyarakat luas pada umumnya, mereka dalam membangun rumah sangat mempertimbangkan adanya waktu yang tepat untuk memulai pembangunan rumah, termasuk juga mempertimbangkan lokasi dan estetika.

Waktu pembangunan, warga berpedoman pada papan warige dari Primbon Tapel Adam dan Tajul Muluk, melalui arahan pimpinan adat. Warga Suku Sasak yang merupakan suku asli di Lombok ini sangat menjaga keaslian budaya mereka, bahkan sejak jaman pemerintahan kerajaan Pejanggik (1458-1692 M).

Aturan-aturan dalam membangun rumah adat tradisional di desa Sade ini, tentu juga ada pantangan-pantangan yang patut dipatuhi oleh masyarakat setempat, seperti; pantang melakukan pembangunan pada bulan Ramadhan dan Muharram, jika itu dilanggar akan berakibat tidak baik, bisa menyebabkan nasib buruk atau malapetaka.

Rumah adat tradisional suku Sasak di desa Sade Lombok ini, terdapat dua jenis berbeda, yakni Bale Tani dan Bale Lumbung. Peruntukan bangunan Bale tersebut juga berbeda, Bale Tani diperuntukkan sebagai tempat tinggal warga, sedangkan Bale Lumbung sebagai tempat menyimpan hasil panen seperti padi dan menyimpan segala kebutuhan lainnya.


Keberadaan Bali Tani dan Bale Lumbung ini menandakan, kebanyakan dari warga suku Sasak di desa Sade ini bermata pencaharian sebagai petani ataupun peternak. Sebuah desa Tradisional yang jarang bisa anda temukan saat ini, dan akan menjadi pemandangan menarik dan pengalaman baru ketika berkunjung ke sini.

Desa Sade sebagai desa wisata tradisional yang selalu konsisten menjaga kelestarian budayanya. Warisan budaya leluhur yang anda temukan di desa Sade ini, tentu akan berbeda dengan budaya dan adat lainnya di bumi Nusantara, bisa menjadi tujuan wisata edukasi bagi anak-anak, sehingga ideal untuk mengisi aktivitas liburan keluarga anda.

Daya Tarik Keunikan Desa Sade Lombok
Liburan di Lombok dan mengagendakan tour ke Desa Sade, maka berbagai hal menarik yang bisa anda nikmati di sini, selain rumah adat, suku sasak ini memiliki baju adat, tradisi dan berbagai hal unik dan menarik lainnya yang masih terlihat seperti suasana jaman Lombok Kuno.

Kaum perempuan warga suku Sasak di desa Sade ini, kebanyakan sebagai penenun, sehingga tidak mengherankan jika anda berkunjung ke sini, berbagai hasil kerajinan tenun tradisional,bisa anda temukan dengan mudah, termasuk juga aksesoris buatan tangan bisa dijadikan oleh-oleh khas ketika berkunjung liburan ke desa ini.


Desa Sade memang populer sebagai desa Tenun yang masih menggunakan alat-alat tradisional, semua menggunakan tangan, dengan kualitas benang terbaik, menghasilkan kerajinan yang indah dengan motif-motif tenun menarik.

Anak-anak perempuan diajarkan untuk menenun semenjak berusia 8 tahun, bahkan kaum perempuan pantang untuk menikah sebelum bisa menenun. Sehingga Sade menjadi daya tarik sendiri melengkapi kegiatan pariwisata di pulau Lombok. Sehingga tidak mengherankan, kain tenun tradisional ini menjadi mata pencaharian utama kaun perempuan di desa Sade.

Yang unik lainnya di desa Sade, yakni tradisi menculik anak perempuan, yang mana ketika mempersunting dengan cara menculik adalah kebanggaan sendiri, dan menjadi cara terbaik untuk saling menghargai antar sesama, karena mereka menganggap jika tidak menculik, malah ada kesan mempelai pria mempermainkan mempelai perempuan.

Comments


EmoticonEmoticon